WordPress Vs Prestashop, Mana Paling Bagus?

Share it

Membuat desain toko online sangat rumit di awal. Tapi setelah kita membuatnya dan mempelajarinya selama beberapa waktu, kita akan terbiasa. Diantara CMS yang menyediakan ecommerce ada wordpress, prestashop, os commerce, magento, dll. Sekarang saya coba mengupas kekurangan dan kelebihan dari WordPress dan Prestashop.

WordPress dan Prestashop sudah dikenal sangat handal menyediakan cms yang berbasis ecommerce. Banyak komunitas yang terus bekerja membuat plugin dan kustomisasi dari dua paltform ini, tetapi masih banyak dari kita yang belum mengerti detail kelebihan dan kekurangan wordpress dan prestashop ini.

Saya mulai membahas dari wordpress. Paltform cms yang dimulai dari blog gratisan ini sekarang menjelma menjadi CMS yang super lengkap, kita bisa membuat website apa saja semau kita dengan wordpress. Termasuk salah satunya adalah membuat ecommerce atau toko online. WordPress bagi saya tetap cms yang paling mudah digunakan dan user friendly. Saya sendiri banyak menggunakan website-website dan blog saya dengan wordpress. Tapi sekarang kita coba mengenal wordpress dengan fasilitas toko online nya.

logo wordpress

1. WordPress

Ada beberapa plugin ecommerce untuk wordpress, yang paling favorit adalah woocommerce. Meskipun banyak juga yang lebih suka dengan WP-Ecommerce. Tetapi saya sendiri lebih cenderung memakai woocommerce untuk keperluan toko online saya.

a. Pengaturan Produk

Dari interface dan kemudahan pengaturannya, woocommerce sangat mudah dipelajari hanya dalam waktu yang singkat saja. Mulai dari memasukkan produk, memberi harga, diskon, dan deskripsi produk. Harga yang sudah tertera masih bisa dirubah sesuai dengan aturan diskon per tanggal yang kita tentukan.

b. Tampilan Desain

Tampilan woocommerce menurut saya sangat bagus, selain itu mudah untuk merubah sesuai dengan keinginan kita dengan catatan theme yang kita pakai sesuai dan compatible dengan woocommerce. Ini yang menjadi kelemahan dari woocommerce, karena tidak semua theme wordpress compatible dengan woocommerce. Kita bisa saja pusing mengotak-atik css dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita. Maka dari itu sebaiknya kita mencari theme yang benar-benar sesuai dengan woocommerce.

c. Pembayaran

Dari segi kemudahan untuk pembayaran, woocomerce bisa mengatasi ini dengan baik. Ada banyak pilihan pembayaran di woocommerce, mulai dari transfer bank langsung, paypal, kartu kredit, dll. Dari semua itu hanya pembayaran langsung dan paypal yang gratis, sedangkan metode pembayaran dengan kartu kredir kita diharuskan membayar plugin ke developer.

d. SEO

Untuk urusan SEO, saya suka dengan wordpress. WordPress lebih mudah untuk dioptimasi daripada cms lainnya. Plugin SEO juga banyak yang dibagikan dengan gratis. Jadi tidak ada kekurangan untuk masalah SEO wordpress.

e. Bug

Woocommerce masih dalam tahap pengembangan. Banyak bug yang masih bekum diperbaiki developer. Salah satunya adalah crashing dengan plugin revolution slider dan pembentukan crash dump temp di hosting kita. Meskipun masalah ini tidak selalu muncul, tetapi ini merupakan kekurangan wordpress dalam menghandle toko online dan perlu dipertimbangkan selanjutnya.

logo prestashop

2. Prestashop

Prestashop merupakan cms yang khusus digunakan untuk toko online. Banyak developer Indonesia yang menyumbangkan plugin-plugin untuk prestashop. Saya memakai prestashop bergantian dengan woocommerce wordpress untuk menghandle toko online saya. Sekarang saya coba mengupas apa kelebihan dan kekurangan prestashop.

a. Pengaturan Produk

Karena prestashop adalah cms yang khusus untuk toko online, pengaturan produk didesain dengan sangat simple. Mulai dari pengaturan harga, diskon, harga khusus reseller, dan lain-lain. Yang menjadi masalah adalah pengaturan gambar produk. Karena saya sudah merasakan woocommerce, pengaturan gambar di prestashop terasa lebih sulit.

b. Tampilan Desain

Tampilan dan desain prestashop menurut saya bagus dan sesuai dengan pasar saat ini. Kalau boleh dibilang, tampilan prestashop kebanyakan lebih elegan dibandingkan dengan wordpress. Meskipun begitu, untuk mengubah css tidak semudah di wordpress. Jadi kita mungkin akan puas dengan tampilan theme awal dari developer, jika kita ingin optimasi tampilan, kita haru kerja lebih keras.

c. Pembayaran

Dari segi metode pembayaran, prestashop sama dengan woocommerce wordpress. Lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Begitu juga dengan metode pembayaran kartu kredit yang memerlukan plugin pihak ke tiga untuk menghandlenya.

d. SEO

Prestashop tidak semudah wordpress untuk pengaturan SEO nya. Banyak plugin SEO yang berbayar sehingga kita yang tidak memiliki budget banyak terpaksa harus melakukan optimasi secara manual di Prestashop.

e. Bug

Bug di Prstashop relatif sedikit daripada wordpress. Mungkin karena wordpress lebih familiar jadi banyak lubang-lubang yang bisa dimasuki oleh para hacker. Jika kita mementingkan keamanan, Prestashop bisa menjadi alternatif yang bagus. Saya tidak mengatakan wordpress tidak aman, tetapi wordpress sangat tergantung bagaimana kita memelihara keamanannya sebaik mungkin.

Demikian review saya tentang wordpress vs prestashop. Mengingat banyak sekali orang-orang yang belum mengerti kedua platform ecommerce ini. Semoga bisa menjadi rujukan teman-teman.

Related Posts